Selesai makan, dengan santai si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai. Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting. Dengan menatap tajam, kakek itu menghampiri, memungut sampah tisu dan membuangnya ke tempat sampah.
Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang bekas makanan dengan sembarangan. Lagi-lagi kakek itu dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.
Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya, "Nak, kamu lihat di belakangmu, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu. Kerjanya mungutin dan buang sampah! Jelas, ya?"
Si kakek meletakkan gunting dan menyapa wanita itu, "Permisi, ini adalah taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk ke sini?"
Wanita itu dengan sombong menjawab, "Saya? Oh, saya adalah calon manager logistik yang dipanggil oleh perusahaan ini."
Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sikap sopan dan hormat menghampiri kakek tua tersebut sambil berkata, "Pak Presiden Direktur, mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai."
Sang kakek mengangguk. Lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita di situ, dia berkata tegas, "Manager, tolong untuk wanita ini, saya tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun diperusahaan ini."
Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat, "Siap Pak Presdir, sesuai perintah Bapak."
Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan sambil membelai kepala si anak yang sejak tadi memperhatikannya, lalu berkata: "Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati setiap orang, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah sekalipun!"
No comments:
Post a Comment